Rokok kini tidak perlu dibakar dan bisa dipakai berulang-ulang. Rokok elektronik yang disebut dengan electronic nicotine delivery system (ENDS) kini sudah memasuki pasaran Indonesia.

Isu beredarnya ENDS di berbagai negara termasuk Indonesia kini tengah mendera masyarakat dan kalangan kesehatan. Produk ini didesain layaknya sebuah rokok yang dibakar. Yang membedakan rokok ini dengan rokok biasanya adalah kecanggihannya.

"Sebenarnya ENDS belum bisa dikategorikan sebagai rokok, di Indonesia pun masih ilegal," ujar Direktur Pengawasan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ.

ENDS diperkirakan pertama kali diproduksi di China pada tahun 2003. Kehadirannya masih dilarang karena masuk dalam klasifikasi rokok beracun. Kementerian Kesehatan dan BPOM sendiri belum tahu bagaimana caranya rokok isi ulang ini bisa masuk ke Indonesia.

Pada sebatang ENDS terdiri dari baterai Lithium-ion yang bisa dikontrol secara elektronik, elemen pemanas kecil atau atomizer, dan cartridge berisi larutan nikotin dalam propilen glikol/gliserin/dietilen glikol.

Cara kerjanya sama dengan rokok tembakau. Pada saat pemakai mengisap pipa rokok, vaporizer atau ujungnya akan menyala dan bekerja mengubah cairan di dalamnya menjadi uap. Baterai yang bisa diisi ulang memberi tenaga pada vaporizer dan memiliki indikator cahaya untuk menunjukkan ketika peralatan sedang digunakan.

Saat dihisap, terjadi pemanasan lalu nikotin akan masuk ke dalam paru-paru. "Ritualnya sama dengan merokok, karena itulah alat ini direkomendasikan untuk menggantikan rokok," sahutnya.

Pada kemasannya tertera label "HEALTH", tetapi ini dianggap menyesatkan masyarakat karena belum ada data-data yang jelas mengungkapkan kombinasi bahan kimia yang dimasukkan selama proses pembuatan.

Saat ini Danardi memperkirakan, ENDS sudah banyak beredar di Indonesia, di antaranya Makassar, Semarang, Lampung, Palembang, dan Surabaya. Bahkan di Surabaya sudah ditemukan selebaran yang mengiklankan produk ini secara terang-terangan, meskipun kebanyakan masih lewat internet dan door-to-door.

ENDS dijual dengan kisaran harga Rp 150.000 sampai Rp 160.000. Ditawarkan dengan berbagai aneka rasa, mulai dari rasa rokok tembakau sesuai merek yang dijual di Indonesia sampai berbagai macam rasa buah-buahan.

kompas.com

Well, kami ada sedikit berita buruk tentang rokok elektronik ini.

Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA) bahwa beberapa rokok elektronik ternyata sama berbahayanya dengan merokok biasa.

Menurut mereka, menggunakan rokok elektronik tidak akan bisa menghentikan kebiasaan merokok dan bahkan ada beberapa bahan/ kandungan di dalam rokok elektronik itu yang cukup berbahaya. Atau dengan kata lain sih boleh disebut "idem" alias kaga ada bedanya dengan merokok biasa.

Bahkan masih menurut mereka, rokok elektronik juga memicu para generasi muda untuk merokok. Nah loh!!!

Sumber berita
US Health Officials Warn Against E-Cigarette Use

dari beberapa yg sy baca, ngisep rokok iki juga berpotensi picu kematian.

bagaimanapun ngrokok ki ora apik...
tapi ora sampe haram lo, kecuali nek rokoke seng nyolong...

tapi, bagi mereka-mereka yang sudah kecanduan merokok,
terutama bagi mereka yang tinggal dari luar jangkauan kota.
ada kiat tersendiri nggak pren untuk mencoba mengurangi bahkan berhenti merokok.

indra_agency wrote:

tapi, bagi mereka-mereka yang sudah kecanduan merokok,
terutama bagi mereka yang tinggal dari luar jangkauan kota.
ada kiat tersendiri nggak pren untuk mencoba mengurangi bahkan berhenti merokok.

upayanya apa ya?????......
sek tak smske wonge...

indra_agency wrote:

tapi, bagi mereka-mereka yang sudah kecanduan merokok,
terutama bagi mereka yang tinggal dari luar jangkauan kota.
ada kiat tersendiri nggak pren untuk mencoba mengurangi bahkan berhenti merokok.

ingin berhenti untuk tidak merokok memanglah sangat sulit, semua perokok 100% saya yakin akan bilang seperti itu. selagi masih punya uang buat beli rokok, maka kebiasaan merokok akan sulit dihindari. ada uang ada yang jual rokok, ngrokok e lancar... kecuali kalo nggak ada yg jual rokok... arep tuku ng ndi??? paling2 nglinting dewe, tp kan ribet banget...he3. ato ada yang jual tp ora duwe duwet... iki seng paling mak nyus nggo ngilangke kebiasaan ngrokok...

eniwe, kalo benar2 ingin menghilangkan kebiasaan merokok banyak kq tips2nya, tinggal gugling ajah.
dari cerita temen2 yg berhenti ngrokok, pertama2 memang susahnya minta ampun... wes pokoke mbuh angele pol. tapi karena niat dan tekad yg sudah bulat akhirnya mereka bisa 100% berhenti. hebat juga tu do'i.

dan masih setau saya, yg paling sering menyebabkan berhenti merokok adalah dikarenakan penyakit, mulai dari sesak nafas, muntah darah kemudian oleh dokter dianjurkan agar berhenti merokok, ini jg pengalaman kakak dn babe gw dulu...
kalo kakak gw dulu ngrokoknya sehari semalam abis 2 bungkus bro... seinget gw dulu rokok bento*l... gila kan, ane aja paling2 sebungkus sedino sewengi, kui wae kadang2 esuke iseh ono seng di sumet...
kalo babe, gw gak pernah tau ngrokoknya, mungkin dah lama berhenti kali... tp pernah gw tanya berhentinya ya kui, karena pernah muntah darah...

alhamdulillah, gw sampe sekarang gak pernah muntah darah, jadi ngrokoknya tetep lanjut ajah... asal duwe duwet.

kalo dikaitkan dengan kesehatan gw masih bisa menerima bro, tp kalo soal umur/nyawa gw tolak mentah2. soalnya kakek dulu gw usianya sampe 100 th lebih, padahal perokok aktif... hi3, gw malah jd inget waktu dulu senengane nyolongi rokok e embah... ma'apin putumu ya mbah...
dan banyak orang yg nggak pernah ngrokok malahan mati di usia muda... nyawa kan rahasia Allah. ya nggak bro...

Quote :

alhamdulillah, gw sampe sekarang gak pernah muntah darah, jadi ngrokoknya tetep lanjut ajah... asal duwe duwet

berarti mau berhenti kalo dah muntah darah dong?

buapakku ndisek yio perokok mas, ardath ketok'e
tapi bisa berhenti juga.
benar-benar kalo dah niat pasti bisa mas yia?

belajar ah,
untung saja aku masih bisa mengimbangi dengan olah raga, meski gak begitu aktif tiap hari, tubuh terbiasa gerak, jadi gak mudah sakit,

indra_agency wrote:

berarti mau berhenti kalo dah muntah darah dong?

paling bagus pancen diimbangi karo olah raga... makan makanan yg bergizi, ngopi, istirahat yg cukup. rokok e juga ojo seng angger2, kamsute seng gawene ora nganggo takeran. wesss... nko malah marai ngukluk.

Quote :

wesss... nko malah marai ngukluk.

Alias "menggok" wotak watok kedarung dot (setinan tah opo?)