Arus lalu lintas dari Jepara maupun dari arah Demak menuju Jepara harus melewati jalur alternatif, karena Jalur Sunan Kudus digunakan sebagai kegiatan tradisi Dandangan selama sepuluh hari untuk menyambut Ramadhan 2010.
Sejak 1 Agustus 2010 arus lalu lintas dari arah Jepara maupun Demak menuju Jepara disediakan jalur alternatif untuk memindahkan arus yang melewati Jalan Sunan Kudus.
Jalan alternatif yang disediakan untuk pengguna mobil pribadi maupun angkutan kota dari arah Jepara yang akan ke Kudus, dari perempatan Jember menuju Jalan HM Subckan - Jalan Kiai Nurhadi - Jalan Wahidin - Jalan Mangga ke kiri - Jalan Ramelan langsung mengarah ke Simpang Tujuh.
Sedangkan untuk bus dan truk dari arah Jepara, setelah perempatan Jember belok kiri menuju KH Asnawi - perempatan Peganjaran - Jalan Panjang - Jalan Barongan - Sunan Muria - Simpang Tujuh. Dari arah Simpang Tujuh dapat mengambil jalur sebaliknya.
Berdasarkan catatan sejarah, tradisi Dandangan muncul ketika pada masa Sunan Kudus, untuk mengetahui datangnya bulan puasa ditandai dengan tabuhan bedug. Jika bunyi itu terdengar maka besok adalah saatnya berpuasa.
Saat ini, tradisi yang bernuansa budaya dan berumur ratusan tahun tersebut berubah menjadi kegiatan yang bersifat ekonomi dengan menggelar kegiatan pasar malam selama 10 hari menjelang Ramadhan.
Pemkab Kudus juga menyelenggarakan kirab menuju kawasan Menara dengan mengenakan berbagai macam kostum yang menggambarkan kekayaan kebudayan Kudus jelang Ramadhan.